Sekedar Curhat, sekedar meluahkan isi hati, sekedar menuangkan fikiran. Anda tidak perlu sependapat dengan saya, seperti halnya saya juga tidak akan sependapat dengan anda, hanya saja sebagai saudara kita harus tetap saling menghargai atau setidaknya saling mendengar, jika punya waktu kutunggu kau luahkan jua kegelisahanmu sepertiku (itu juga jika anda gelisah) namun jika tidak, paling tidak luangkan sedikit waktumu untuk merasakan betapa gusar dan gelisahnya aku saudaraku……
Melihat Kematian Khadafi sedih tiada terkira hatiku jua bercampur marah, tiba-tiba aku merasa kita sangat lemah, bodoh dan mudah dibodoh-bodohi. Rakyat macam apa yang memperlakukan kejam pimpinan yang memberi kesejahteraan pada rakyatnya?, yang berani melawan setiap kekuatan yang mengancam rakyat dan negaranya. Ia keras secara politis, tapi ia pantas untuk dikatakan Pemimpin Negara Berdaulat sebab ia pemimin yang bebas dari intimidasi dan ancaman siapapun dan besar keberpihakannya pada rakyatnya.
Pertanyaan lebih jauh lagi, siapa yang membakar kejahatan ini?, siapa yang meluapkan kemarahan ini hingga ia berwujud seperti dalam kemarahan iblis?. Puluhan media mengatakan tentang ke-Diktatoran-nya jua mengungkap dan mengatakan tentang kekejamannya dan jutaan lainnya dalam sepi memujinya. Tidakkah kita ingat bahwa tuduhan dan hujatan terhadap Khadafi ini senada dengan tuduhan yang telah dihujatkan pada Saddam Husein di Irak, Ben Ali di Tunisia, Hosni Mubarak di Mesir, Ali Abdullah Saleh di Yaman. Mereka memang pemimpin-pemimpin yang keras dan diktator bukan?. Ya saya juga setuju. Tapi bukankah mereka adalah para pemimpin yang dengan tegas mengambil bagian dan tanggungjawab untuk menyejahterakan rakyatnya.
Aku khawatir ini bentuk penjajahan gaya baru bagi Negara-negara Islam, Negara-negara yang penduduknya mayoritas Islam atau Negara-negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang besar, satu persatu pimpinan yang tidak bisa diancam, diintimidasi dan tidak bisa diajak menjajah rakyatnya dihancurkan melalui kebodohan rakyatnya sendiri, dengan diadu domba serta digali kesalahan pemimpinnya dengan ditunjukkan kesalahan-kesalahan politiknya dan dicitrakan sebagai kejahatan besar, lalu mereka berbondong-bondong mencaci dan mencari jalan untuk menjatuhkan pemimpinnya. Siapa mereka?, rakyat yang cerdas dan peduli?, yang berfikir apa yang akan terjadi dengan negaranya jika terjadi kekosongan kekuasaan?, yang memikirkan akan bagaiman nasib bangsanya kelak?, tidak takutkah mereka sedang menjebak negaranya dan seluruh saudara senegaranya dalam panjajahan gaya baru yang lebih kejam.
Saudaraku, coba kita fikir, adilkah perlakuan terhadap khadafi?. Benarkah kemarahan rakyatnya yang membunuhnya?, atau tangan Iblis yang tak terlihat yang bergerak semu bersama sebagian rakyatnya yang telah mudah dibakar kemarahan itu?. Lalu siapa lagi setelah ini?* (20102011).
Entri Populer
-
Oleh: Setia Darma Suatu akibat tertentu terkadang ditimbulkan oleh serangkaian perbuatan yang saling terkait yang menjadi faktor-faktor yang...
-
Oleh: Setia Darma 1. Pengertian Aborsi Aborsi dalam bahasa Arab disebut “ijhadh”, yang memiliki beberapa sinonim yakni; isqath (menjatuhkan...
-
BY: Setia Darma Dalam system peradilan Indonesia, pengadilan hubungan industrial termasuk pengadilan khusus dalam lapangan peradilan umum, ...
-
Oleh: Setia Darma Setiap perbuatan menimbulkan akibat, baik akibat secara langsung maupun tidak langsung. Namun, tidak semua akibat menimbul...
-
A. ITIKAD BAIK. a. Pengertian Itikad Baik bukanlah istilah atau unsur yang dikenal dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana Indone...
-
Kesalahan dapat dilihat dari sikap batin pembuat terhadap perbuatan dan akibatnya, dari adanya kesalahan dapat ditentukan adanya pertang...
-
Oleh: Setia Darma A. Pengertian Teknik adalah tata cara yang sistematis dengan didahului dengan perencaan dan perhitungan yang matang. Seda...
-
BY: SETIA DARMA Menurut friedman aliran ini timbul karena kegagalan umat manusia dalam mencari keadilan yang absolute. Kebebasan mengenai hu...
-
Oleh: Setia Darma Pengertian dari surat menurut hukum acara pidana tidak secara definitive diatur dalam satu pasal khusus, namun dari bebera...
-
A. Pendahuluan Setiap orang sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa memiliki hak-hak asasi sesuai dengan kemuliaan harkat dan martabatnya yang d...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar